MATERI 1: Sistem Informasi Geografik
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIK
DEFINISI SIG
Sistem → sistem berasal dari bahasa Latin
(systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) memiliki pengertian sebagai suatu
kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan
aliran informasi, materi atau energi. Dalam kata lain suatu yang terdiri dari
komponen atau elemen yang saling berhubungan dan saling ketergantungan dalam
mencapai suatu tujuan.
Informasi → data / fakta
/ kesimpulan yang memiliki arti dalam konteks tersusun dari data / fakta yang
ada; data yang telah diolah atau diproses.
Data sendiri ialah catatan dari kenyataan yang ada/ fakta yang dapat berupa
angka, pernyataan ataupun gambar grafik.
Definisi SIG menurut
beberapa tokoh
Aronoff (1989), SIG adalah suatu sistem berbasis
komputer yang memiliki kemampuan dalam menangani data bereferensi geografi
yaitu pemasukan data, manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan kembali),
manipulasi dan analisis data, serta keluaran sebagai hasil akhir (output). Hasil
akhir (output) dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah
yang berhubungan dengan geografi.
Gistut (1994), SIG adalah sistem yang dapat
mendukung pengambilan keputusan spasial dan mampu mengintegrasikan
deskripsi-deskripsi lokasi dengan karakteristik-karakteristik fenomena yang
ditemukan di lokasi tersebut. SIG yang lengkap mencakup metodologi dan
teknologi yang diperlukan yaitu data spasial, perangkat keras, perangkat lunak
dan struktur organisasi.
Chrisman (1997), SIG adalah sistem yang terdiri dari
perangkat keras, perangkat lunak, data, manusia (brainware), organisasi dan
lembaga yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisis, dan
menyebarkan informasi-informasi mengenai daerah-daerah di permukaan bumi.
SIG mempunyai kemampuan untuk
menghubungkan berbagai data pada suatu titik tertentu di bumi,
menggabungkannya, menganalisa, dan akhirnya memetakan hasilnya. Data yang
diolah pada SIG adalah data spasial yaitu sebuah data yang berorientasi
geografis dan merupakan lokasi yang memiliki sistem koordinat tertentu, sebagai
dasar referensinya. Sehingga aplikasi SIG dapat menjawab beberapa pertanyaan
seperti lokasi,kondisi, tren, pola dan pemodelan. Kemampuan inilah yang
membedakan SIG dengan sistem informasi lainnya.
SUBSISTEM SIG
a. Data Input
Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan, mempersiapkan, dan
menyimpan data spasial dan atributnya dari berbagai sumber. Sub-sistem ini pula
yang bertanggung jawab dalam mengonversikan atau mentransformasikan
format-format data aslinya ke dalam format yang dapat digunakan oeh perangkat
SIG yang bersangkutan.
b. Data Output
Sub-sistem ini bertugas untuk menampilkan atau menghasilkan
keluaran (termasuk mengekspornya ke format yang dikehendaki) seluruh atau
sebagian basis data (spasial) baik dalam bentuk softcopy maupun hardcopy
seperti halnya tabel, grafik, report, peta, dan lain sebagainya.
c. Data Management
Sub-sistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun
tabel-tabel atribut terkait ke dalam sebuah sistem basis data sedemikian rupa
hingga mudah dipanggil kembali atau di-retrieve, diupdate, dan diedit.
d. Data Manipulation
& Analysis
Sub-sistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat
dihasilkan oleh SIG. Selain itu sub-sistem ini juga melakukan manipulasi
(evaluasi dan penggunaan fungsifungsi dan operator matematis & logika) dan
pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.
Menurut John E. Harmon, Steven J. Anderson, 2003, secara
rinci SIG dapat beroperasi dengan komponen- komponen sebagai berikut :
a. Orang yang menjalankan sistem meliputi orang yang
mengoperasikan, mengembangkan bahkan memperoleh manfaat dari sistem. Kategori
orang yang menjadi bagian dari SIG beragam, misalnya operator, analis,
programmer, database administrator bahkan stakeholder.
b. Aplikasi merupakan
prosedur yang digunakan untuk mengolah data menjadi informasi. Misalnya
penjumlahan, klasifikasi, rotasi, koreksi geometri, query, overlay, buffer,
jointable, dsb.
c. Data yang digunakan
dalam SIG dapat berupa data grafis dan data atribut.
·
Data
posisi/koordinat/grafis/ruang/spasial, merupakan data yang merupakan
representasi fenomena permukaan bumi/keruangan yang memiliki referensi
(koordinat) lazim berupa peta, foto udara, citra satelit dan sebagainya atau
hasil dari interpretasi data-data tersebut.
·
Data
atribut/non-spasial, data yang merepresentasikan aspek-aspek deskriptif dari
fenomena yang dimodelkannya. Misalnya data sensus penduduk, catatan survei,
data statistik lainnya.
d. Software adalah perangkat lunak SIG berupa program
aplikasi yang memiliki kemampuan pengelolaan, penyimpanan, pemrosesan, analisis
dan penayangan data spasial (contoh : ArcView, Idrisi, ARC/INFO, ILWIS,
MapInfo, dll)
e. Hardware, perangkat keras yang dibutuhkan untuk
menjalankan sistem berupa perangkat komputer, printer, scanner, digitizer,
plotter dan perangkat pendukung lainnya.
Selain kelima komponen di atas, ada satu komponen yang
sebenarnya tidak kalah penting yaitu Metode. Sebuah SIG yang baik adalah
apabila didukung dengan metode perencanaan desain sistem yang baik dan sesuai
dengan ‘’business rules’’ organisasi yang menggunakan SIG tersebut.
TUGAS UTAMA SIG
Berdasarkan desain awalnya tugas utama SIG adalah untuk
melakukan analisis data spasial. Dilihat dari sudut pemrosesan data geografik,
SIG bukanlah penemuan baru. Pemrosesan data geografik sudah lama dilakukan oleh
berbagai macam bidang ilmu, yang membedakannya dengan pemrosesan lama hanyalah
digunakannya data digital. adapun tugas utama dalam SIG adalah sebagai berikut :
a. Input Data, sebelum data geografis digunakan
dalam SIG, data tersebut harus dikonversi terlebih dahulu ke dalam bentuk
digital. Proses konversi data dari peta kertas atau foto ke dalam bentuk
digital disebut dengan digitizing. SIG modern bisa melakukan proses ini secara
otomatis menggunakan teknologi scanning.
b. Pembuatan peta, proses pembuatan peta dalam SIG
lebih fleksibel dibandingkan dengan cara manual atau pendekatan kartografi
otomatis. Prosesnya diawali dengan pembuatan database. Peta kertas dapat
didigitalkan dan informasi digital tersebut dapat diterjemahkan ke dalam SIG.
Peta yang dihasilkan dapat dibuat dengan berbagai skala dan dapat menunjukkan
informasi yang dipilih sesuai dengan karakteristik tertentu.
c. Manipulasi data, data dalam SIG akan membutuhkan
transformasi atau manipulasi untuk membuat data-data tersebut kompatibel dengan
sistem. Teknologi SIG menyediakan berbagai macam alat bantu untuk memanipulasi
data yang ada dan menghilangkan data-data yang tidak dibutuhkan.
d. Manajemen file, ketika volume data yang ada semakin
besar dan jumlah data user semakin banyak, maka hal terbaik yang harus
dilakukan adalah menggunakan database management system (DBMS) untuk membantu
menyimpan, mengatur, dan mengelola data
e. Analisis query, SIG menyediakan kapabilitas untuk
menampilkan query dan alat bantu untuk menganalisis informasi yang ada.
Teknologi SIG digunakan untuk menganalisis data geografis untuk melihat pola
dan tren.
f. Memvisualisasikan
hasil, untuk
berbagai macam tipe operasi geografis, hasil akhirnya divisualisasikan dalam
bentuk peta atau graf. Peta sangat efisien untuk menyimpan dan
mengkomunikasikan informasi geografis. Namun saat ini SIG juga sudah
mengintegrasikan tampilan peta dengan menambahkan laporan, tampilan tiga
dimensi, dan multimedia.
Contoh aplikasi GIS di berbagai bidang :
a. Pengelolaan
Fasilitas : Peta skala besar, network analysis, biasanya digunakan untuk
pengolaan fasilitas kota. Contoh aplikasinya adalah penempatan pipa dan kabel
bawah tanah, perencanaan fasilitas perawatan, pelayanan jaringan
telekomunikasi.
b. Sumber Daya Alam :
studi kelayakan untuk tanaman pertanian, pengelolaan hutan, perencanaan tataguna
lahan, analisis daerah bencana alam dan analisis dampak lingkungan.
c. Lingkungan : pencemaran sungai, danau, laut,
evaluasi pengendapan lumpur di sekitar sungai, danau atau laut, pemodelan
pencemaran udara, dll.
d. Perencanaan : pemukiman transmigrasi, tata ruang
wilayah, tata kota, relokasi industri, pasar, pemukiman, dll.
e. Ekonomi dan bisnis : penentuan lokasi bisnis yang
prospektif untuk bank, pasar swalayan, mesin ATM, show room, dll.
f. Kependudukan : penyediaan informasi kependudukan,
pemilihan umum, dll
g. Transportasi: inventarisasi jaringan (seperti
jalur angkutan umum), analisis rawan kemacetan dan kecelakaan, manajemen
transit perencanaan rute, dll.
h. Telekomunikasi : inventarisasi jaringan, perizinan
lokasi-lokasi BTS beserta pemodelan spasialnya, sistem informasi pelanggan,
perencanaan pemeliharaan dan analisis perluasan jaringan, dll.
i. Militer : penyediaan data spasial untuk rute
perjalanan logistic, peralatan perang, dll
DAFTAR PUSTAKA
Aronoff, 1989. Geographic Information Sistem : A
Management Perpective, Ottawa, Canada : WDL Publication.
Chrisman, Nicholas. (1997). Exploring Geographic
Information System. New York: John Wiley & Sons Inc.
Gistut. 1994. Sistem Informasi Geografis. Gramedia Pustaka Utama.
John E. Harmon, Steven J. Anderson, 2003. Design and
Implementation of Geographic Information Systems. John Wiley and Sons : New
Jersey.
Jurnal TRITON Volume 5, Nomor 1, April 2009, hal. 41 –
52 49.
Prahasta, Eddy. 2009. Sistem Informasi Geografis : Konsep-konsep
Dasar (Perspektif Geodesi & Geomatika). Penerbit Informatika, Bandung.
http://www.tropenbos.org/file.php/332/guideline-of-gis-basic-training.pdf
http://p3m.amikom.ac.id/p3m/dasi/juni07/02%20
%20STMIK%20AMIKOM%20Yogyakarta%20Sistem%20Informasi%20Geografi,%20Peng ertian%20dan%20Pemanfaatannya.pdf
http://s3.amazonaws.com/ppt-download/gis-bab1-100214094850phpapp02.pdf?responsecontentdisposition=attachment&Signature=pzMzRDvBm9o7E3np3qMXpOIdE4%3D&Expires=1330347549&AWSAccessKeyId=AKIAJLJT267DEGKZDHEQ
http://www.westminster.edu/staff/athrock/GIS/GIS.pdf
Komentar
Posting Komentar